Banggai Kepulauan prioritaskan percepatan peningkatan IPM

Palu – Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tengah memprioritaskan upaya percepatan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dalam pelaksanaan pembangunan tahun 2022 sampai 2024.

“Akselerasi peningkatan IPM, perbaikan mutu pendidikan, standar kesehatan, penurunan kemiskinan dan pencegahan stunting, masuk sebagai agenda prioritas pembangunan,” kata Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir saat dihubungi dari Kota Palu, Ahad.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banggai Kepulauan yang dipublikasikan pada 30 Desember 2022 menunjukkan IPM Banggai Kepulauan sebesar 65,61 poin, masuk dalam kategori sedang.

Guna mempercepat peningkatan IPM di Banggai Kepulauan, Ihsan mengatakan, pemerintah daerah antara lain meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan.

Jumlah warga Kabupaten Banggai Kepulauan yang tergolong miskin menurut data pemerintah tahun 2021 sebanyak 16.330 orang.

Guna menurunkan jumlah penduduk miskin di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan menjalankan berbagai program, termasuk perbaikan rumah tidak layak huni milik warga miskin.

Selama tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan memperbaiki 123 rumah tidak layak huni milik warga miskin di wilayahnya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan menjalankan program pemberdayaan ekonomi warga dan mendorong pembukaan kesempatan kerja untuk mengatasi pengangguran.

Di samping menanggulangi kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, termasuk di antaranya meningkatkan kompetensi guru, menyediakan beasiswa pendidikan, serta memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan.

Menurut data Dinas Pendidikan Banggai Kepulauan selama tahun 2022 pemerintah daerah memperbaiki tujuh bangunan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Selama tahun 2023, Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai Kepulauan berencana merenovasi 43 bangunan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Dalam upaya mempercepat peningkatan IPM, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan juga berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pencegahan stunting.

Menurut hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) berbasis aplikasi elektronik, angka kasus stunting di Banggai Kepulauan yang pada 2019 sebanyak 22,6 persen naik menjadi 23 persen pada 2020.

Angka kasus stunting di kabupaten itu menurun menjadi 21,54 persen pada 2021, tetapi naik lagi menjadi 21,87 persen pada 2022.

“Kami menargetkan tahun 2023 turun menjadi 16 persen dan sampai tahun 2026 stunting di Bangkep tersisa 10 persen,” kata Ihsan Basir.

IPM merupakan indikator komposit untuk mengukur capaian pembangunan kualitas hidup manusia. IPM diukur berdasarkan capaian umur panjang dan hidup sehat, tingkat pengetahuan, dan standar hidup layak.

Umur panjang dan hidup sehat diukur dengan umur harapan hidup saat lahir, tingkat pengetahuan diukur dengan rata-rata lama sekolah penduduk berusia 25 tahun ke atas dan harapan lama sekolah penduduk berumur tujuh tahun, dan standar hidup layak diukur dengan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan. (Ant)